Lama tak mengisi blog sendiri. Sibuk mencari rezeki sampai lupa menata rumah sendiri. hehehe. Namun kali ini saya ingin bercerita sedikit latar belakang lahirnya layanan jasa penulisan artikel murah yang didirikan oleh kang santri. Mungkin sudah banyak layanan serupa di dunia internet, namun ada yang beda dari layanan satu ini.
Berawal dari kesibukan dan kegiatan menulis artikel di situs Datdut.com, saya mulai mengasah kemampuan manulis artikel unik. Saat itu, banyak pelajaran yang saya peroleh dari bekerja sekaligus belajar di situs yang dikelola oleh salah satu guru kami ketika di PSQ, Ustadz Dr. Mochammad Syarif Hidayatullah.
Hampir 2 tahun di Datdut, total sekitar 200-an artikel saya yang tayang di sana. Dari konten umum, membahas kitab kuning hingga berita viral di sosmed. Sedikit banyak, pendapatan saya juga bersumber dari situ. Nggak banyak memang, tapi cukuplah untuk membeli pulsa dan memperpanjang masa aktif.
Sekitar 2016, saya mundur dari Datdut. Bukan mundur penuh sebenarnya, karena hingga sekarang masih punya akses ke dahsboard kontributor. Karena tuntutan ekonomi, saya harus mencari tempat lain untuk mecukupi kebutuhan. Akhirnya saya nguli pada adik sendiri yang sudah lama terjun di dunia blogging.
Setahun lebih nguli pada adik sendiri, dia mulai “menyapih” saya agar mandiri. Saya harus cari majikan baru. Hahaha...
Ketemulah dengan salah satu jasa penulisan artikel yang buka lowongan. Saya daftar, diterima. Bahkan setelah menerima hasil pertama saya menggarap tugas, si bos langsung menaikkan tarif untuk saya. Wow!
Namun itu tidak lama. Si bos seret pembayarannya. Alasannya karena klien tidak segera membayar tagihan. Padahal saya butuh uang. Lagian saya pikir itu kan urusan dia sama di klien. Kalau proyek menggantung kok diberikan ke karyawan? Kan nggak bijak tuh?
Masalah kedua, ternyata proyek darinya juga nggak selancar yang saya kira. Ketika dia buka lowongan, katanya setiap hari pasti ada pekerjaan minimal menggarap 5 artikel. Tapi ketika proyek pertama saya selesai, tak ada lagi proyek yang ia bagikan. Selain itu tak ada konfirmasi atau kabar. Padahal saya butuh kerjaan.
Nah... kerjaan macet, bayaran pun seret, ditagih sampai ruwet, nggak juga dibayar. Gila lu Ndro! Akhirnya saya tegaskan, kalau nggak juga dibayar, lebih baik artikelnya dikembalikan. Biar saya posting di blog sendiri (padahal nggak punya blog untuk artikel tema itu). Akhirnya si bos memilih opsi kedua.
Sementara itu saya mencari lowongan lain sambil membuat website platform blogger, membuka jasa penulisan artikel untuk update blog. Saya namakan saja situs saya dengan KONTENMU. Pernah ingin pakai Kontenesia, untung nggak jadi. Karena sudah ada yang pakai dan tersohor. Soalnya di penyedia domain masih tersedia dengan ekstensi beda.
Nah... dari situlah layanan saya memiliki beberapa pelanggan awal. Ya, bagi seorang pemula, pelapak anyaran, pelanggan pertama adalah penolong. Dua bulan sejak lahirnya situs tersebut, saya akhirnya merekrut tim penulis dan masuklah dua orang dalam tim. Nah, semoga saja layanan jasa ini semakin berkembang dan memberi banyak manfaat. Jarang lo ada penulisan artikel berkualitas dengan harga ala kang santri...
